Kamis, 15 April 2010

Dunia Bukan Tujuan

Sebelum melihat pelangi,haruslah dulu turun hujan.Dan apabila sekarang kamu sedang kehujanan, pastilah sebentar lagi kamu akan menikmati indahnya pelangi.Begitu pula sebuah ilusi kehidupan, suatu yang bahagia itu datang dengan mudahnya apabila sudah kita alami kesusahan yang begitu hebatnya. Tak jarang harus juga mengalami musim gugur yang panjang untuk menuai semaian yang baru, atau malah hanya perhatian panjang yang berujung penyesalan sebab adanya suatu kerapuhan. Hidup yang di cari secara hakiki itu, tidaklah ada gunanya, ketika kita harus melangkah, mengayunkan tangan, mengedipkan mata, menghirup udara, dan menghela nafas, disanalah hakiki akan terkikis. Hakiki akan semakin menipis, sebab dunia ini sudah tua, uzur baginya bila suatu kehakikian harus di cari dan dijadikan tujuan, duniawi bukan suatu tujuan ini hanya melintas persinggahan yang terkadang kita harus di tolak untuk sekedar menumpang, dan kembali di landa kemelut yang kian menyiksa, serta amarah untuk dapat saling berkuasa, itulah hawa nafsu yang ada dalam jiwa manusia yang senantiasa mengejar nikmat dunia. Berawal dari kesurahan dan mendadak menjadi bangsawan, maka dia akan terlena dan terperdaya, membalaskan dendamnya pada waktu dahulu dia di landa kengerian dalam kerasnya kehidupan.Berusha bersikap baik tapi tidak di terima dan di tampik. Dia hanya diuji dengan berbagai cara dan akhirnya menghalalkan berbagai jalan. Mungkin dengan ini dia lebih merasa dihargai, tapi sesungguhnya itu bukanlah suatu kebahagiaan yang hakiki, itu semata hanya ada dalam hati kecilnya saja yang sesungguhnya memberontak dan menolak, tapi ukuran derajat dan pandangan orang lain untuk dihargai lebihlah tinggi, dan semua akan berakhir sempurnya jika ajal telah tiba, disanalah suatu bahagia yang hakiki dimana kebahagiaan yang dibangun dari usaha yang dirintisnya akan berbuah hasil di dalam suatu dunia yang berbeda yang tak pernah terfikir olehny sebelumnya. Dan disanalah baru ada penyesalan yang diiringi dengan isak tangis dan ceceran hati yang tlah rapuh, peka akan dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar