pulang

hari ini aku kembali berada di dalam kreta dengan duduk bertiga disamping sepasang suami istri yang sudah dibilang cukup tua, setelah kemarin aku dari semarang yang diawali pagi aku harus sekolah dan mengikuti tes semesteran.Dilanjutkan dengan aku bermain-main di Gramedia membaca buku cukup lama hampir kurang lebih 3jam lamanya membaca novel yang begitu menyentuh yang menceritakan tentang ketaatan seorang kaum muslimin yang juga seorang seniman pembuat bingkai dari pasir.Dengan ketrampilannya itu, seniman itu membuat berbagai model dan hisan pada bingkai pasirnya demi untuk menyambung hidupnya dan berkuliah, sebab ia menyadari keduaorang tuanya tak mampu ditambah lagi dia berkewajiban untuk menyekolahkan adik kecilnya.Karena alasan itulah dia tidak mempunyai waktu untuk mengurusi perasaannya yang boleh dibilang jatuh cinta pada seorang gadis alim nan cantik dan cukup kaya dibanding dengannya.Perasaan itu hanyalah terpendam lama..huhf..dan masih panjang critanya..hingga aku merasakan kroncongan dalam perutku.Aku kembalikan novel tersebut kemudian beranjak turun menyusuri tangga yang sebelumnya di sebelah kiri terdapat 3buah PC yang dilengkapi dengan games lucu yang full color yang begitu menyenangkan bagi anak-anak.Aku berfikir kapan aku bisa membuat games seperti itu? lalu kulangkahkan kembali kakiku menuruni anak tangga dengan melirik beberapa tempel poster yang dipajang dengan berbagai promo ataupun event yang cukup penting tapi aku tak mengindahkan. Aku berada di lantai satu tokoGramedia Pandanaran aku kembali melemparkan pandangan mataku di sudut toko disamping pintu masuk.Disana dipajang beberapa barang elektronik termasuk laptop dan kamera digital yang juga kufikirkan semoga aku cepat membelinya,amin. Lalu aku menuju tempat penitipan barang untuk mengambil barang titipanku berupa tas dan jaket kesayananku.
Aku keluar melalui pintu blakang yang tersambung dengan parkiran sepeda motor. Aku kembali mendapati panggilan perutku yang mulai membrontak untuk segera diisi. Aku teringat dengan pedagang gado-gado di depan, lalu aku berjalan kesana dan memesan satu porsi gado-gado dan satu gelas air es. Aku menggu pesanan datang sambil memainkan hp yang sedari tadi diam di kantong. Huhf,, tak lama pesenan diantar, baru beberapa sendok aku makan gado-gadoku, datang serombongan keluarga dengan mebawa anak kecil berjumlah 3 orang dan 1 pembantu. Senyum sebagai tanda hormat aku berikan dan dibalas dengan senyum ramah dari ibu muda yang mungkin majikan si pembantu dan ibu dari ketiga anak itu.Aku kembali melanjutkan makanku sampai selesai dan membayarnya cukup murah dengan gado-gado seenak itu dan minuman segarnya 10.000,00.Aku kembali melanjutkan perjalanan menuju masjid Baiturahman untuk melaksanakan shalat Ashar. Ternyata sudah ketinggalan untuk ikut berjamaah bersama yang lainnya. Kemudian aku melaksanakan shalat Munfarid dengan penuh kekhusukan berharap aku dapat segera bertemu dengan Yang Maha Kuasa. Selesai shalat, aku mengundurkan diri untuk melemaskan punggung di dinding belakang. Setelah menunggu waktu sekarang sudah tepat pada pukul 4 sore, aku melirik ke arah luar nampaknya akan tururun hujan sebab awan hitam tebal menghiasi langit yang terlihat biru tadi siang. Aku merapikan pakaian seragamku dan turun menuju pintu keluar. Menuju angkot orange yang bertuliskan jurusan johar yang mungkin sedari tadi ngetem disana. Aku duduk tenang di dalam angkot yang hanya berisi 4 orang dan 1 balita mungkin anak sopir itu sebb kelihatannya mereka sangat dekat dan akrab.
melaanjutkan perjalanan hingga sampai di pertigaan antara arah johar ke kanan dan panggung ke kiri. Aku berjalan pelan dengan suara ang menawariku untuk naik becak menuju poncol tapi aku menggelengkan kepala menandakan penolakan. Beberapa langkah ke depan aku juga mendapati seoarang yang memanggilku untuk dibawanya yaitu sopir angkutan, dan aku pun menolaknya dengan senyuman dan melambaikan tangan menandakan aku tidak ikut dengannya.
Lalu aku melanjutkan perjalanan kembali hingga beberapa meter dan aku sampai pada gerbang pintu masuk Stasiun poncol yang dipenuhi dengan jajaran becak dan angkot serta taksi yang sedang mangkal. Aku melangkah melewati tempat loket parkir dan melihat disekitar parkir yang di penuhi dengan deretan sepeda motor yang didepan gang masuknya terdapat tulisan " parkir ebih 2 jam harap dititipkan" kalimat itu sudah aku hafal diluar kepala. Melempar pandangan kearah lobi tempat pembelian tiket kereta, dikejahuan terdapat deretan antrian 2 baris dan beberapa kerumunan oarang - orang sedang duduk lesehan di tempat - tempat yang kosong karena tidak disediakan tempat duduk bagi mereka. Aku menuju bariasan antrian yang mungkin terdapat 10-12 orang didepanku. Huhf...pasti penuh lagi semoga aku mendapatkan tempat duduk.
Mengeluarkan uang dua puluh ribuan dan sepuluh ribuan kepada penjual tiket dengan menyebutkan tempat tujuan dan dibalas dengan sodoran tangan memberikan kembalian dua ribu rupiah serta satu lembar kertas berupa tiket KA Blora Jaya. Beberapa orang tengah asyik melihatku entah kenapa apa mungkin karena aku manis..? hehehehe tapi mungkin karena aku masih mengenakkan seragam jadinya aku mungkin dikira kabur atau bolos sekolah. Aku tak terlalu memperdulikan itu, aku berjalan menuju pintumasuk yang dijaga oleh dua petugas pemeriksa karcis dan aku masuk ke dalam. Huhf... menyebalkan sekali lagi - agi penuh dengan penumpang yang menunggu kereta datang. Lalu aku betjalan ke arah timur menuju ujung tembok satasiun bukan untuk kesana tepatnya aku ke toaiet yang di lengkapi dengan kata - kata "toilet gratis" yeeee....... itu artinya tidak dipungut biaya.
lalu aku naik kreta disana aku temui mas nyip ponakan budhe dan mempersilahkan aku duduk di tempat duduknya. senangna. lalu menikmati perjalanan dan tidak lupa ketinggalan " Sego Pecel Gambringan..." nyampe rumah mandi trus tidur..dan sekarang kembali lagi ke semarang.